twitter




Toko Buku Gramedia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang bisnis ritel dengan produk utama buku dan alat-alat tulis. Dimana perusahaan ini setiap harinya harus memenuhi kebutuhan konsumen dan dituntut untuk dapat mengambil keputusan yang tepat dalam menentukan strategi penjualan. Untuk dapat melakukan hal tersebut, perusahaan membutuhkan sumber informasi yang cukup banyak untuk dianalisis lebih lanjut.
Pada Toko Buku Gramedia, terdapat beberapa permasalahan yang kerap muncul mengenai penjualan buku. Perusahaan sulit mendapatkan informasi-informasi strategis seperti tingkat penjualan buku pelajaran sekolah. Ketersediaan data penjualan yang besar pada Toko Buku Gramedia Palembang tidak digunakan semaksimal mungkin, sehingga data penjualan tersebut tidak dimanfaatkan secara optimal untuk merancang sebuah strategi bisnis dalam meningkatkan penjualan.  Melihat kondisi diatas maka penulis tertarik untuk melakukan  penerapan data mining untuk menentukan strategi penjualan pada Toko Buku Gramedia.
Adapun metode untuk menganalisis data dalam penerapan data mining ini adalah dengan menggunakan tahapan Knowledge Discovery in Database (KDD) yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu data selection, preprocessing, transformation, data mining, dan evaluation. (Kusrini, 2009:7). Berikut adalah tahapan Knowledge Discovery in Database (KDD) yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Tahapan Knowledge Discovery in Database (KDD)

Data Selection
Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Toko Buku Gramedia Palembang yaitu data transaksi penjualan buku pelajaran SD,SMP, SMA dan SMK dari tahun 2011, 2012 dan 2013. Dari semua atribut yang ada pada tabel transaksi penjualan tersebut terdapat 6 atribut yang akan digunakan dalam proses knowledge discovery in databases (kdd). Atribut tersebut yaitu:
1. KODE BUKU merupakan atribut yang terdapat pada tabel transaksi penjualan yang menjelaskan tentang informasi mengenai kode buku . 
2. KATEGORI merupakan atribut yang terdapat pada tabel transaksi penjualan yang menjelaskan tentang kategori jenis buku tersebut.
3. KELAS merupakan atribut yang terdapat pada tabel transaksi penjualan berdasarkan kategori jenis buku.
4. PENERBIT merupakan atribut yang terdapat pada tabel transaksi penjualan yang menjelaskan tentang penerbit buku tersebut. 
5. TAHUN merupakan atribut yang terdapat pada tabel transaksi penjualan yang menjelaskan tentang tahun penjualan buku tersebut.
6. JUMLAH merupakan atribut yang terdapat pada tabel transaksi penjualan  yang menjelaskan jumlah penjualan per tahun.

Pre-Prosecessing
Pada tahapan pre-processing ini akan dilakukan beberapa langkah untuk menghasilkan dataset yang bersih sehingga dapat digunakan dalam tahap berikutnya yaitu mining dengan tujuan memperoleh pola penjualan yang terjadi terhadap seluruh transaksi penjualan yang telah dilakukan. Berikut langkah-langkah yang dimaksud diatas :
a. Integrasi Data, tahap integrasi data adalah tahap penggabungan data dari berbagai sumber. Proses penggabungan dilakukan dengan merelasikan proses integrasi data tersebut dengan query seperti yang terlihat pada gambar di bawah.
 
Query diatas menjelaskan bahwa atribut tersebut diambil dari proses penggabungan tiga data source yaitu tabel penjualan tahun 2011 , tabel penjualan tahun 2012, dan tabel penjualan tahun 2013. Dimana atribut penghubungnya adalah Kode Buku.

b. Data Cleaning , tahap pembersihan data merupakan tahap awal dari proses KDD. Seluruh atribut pada dataset di atas selanjutnya akan diseleksi untuk mendapatkan atribut-atribut yang berisi nilai yang relavan. Tidak missing value, dan tidak redundant, dikatakan missing value jika atribut-atribut dalam dataset tidak berisi nilai atau kosong, sementara itu data dikatakan redundant jika dalam satu dataset yang sama terdapat lebih dari satu record yang berisi nilai yang sama. Untuk menampilkan data missing value dapat menggunakan query seperti yang terlihat pada kode program di bawah.  


Query diatas artinya data yang akan ditampilkan adalah data yang dimana kondisi salah satu dari atribut jumlah  2011, jumlah 2012, dan jumlah 2013 terdapat data yang N NULL atau kosong.


Penerapan Clustering dengan   Algoritma K-Means

Setelah melakukan proses transformasi data kedalam bentuk data yang sesuai untuk penerapan data mining dengan teknik custering maka tahapan ini dapat dilakukan. Clustering merupakan proses membagi data dalam suatu himpunan ke dalam beberapa kelompok yang kesamaan datanya dalam suatu kelompok lebih besar dari pada kesamaan tersebut dengan data kelompok lainnya (Santoso,2007). Dalam tahapan penemuan aturan clustering ini, langkah yang dilakukan adalah
mengembangkan aturan yang mungkin akan menjadi informasi data penjualan. Data tahapan awal untuk menghasilkan informasi aturan clustering dari setiap data transaksi penjualan dihitung dengan dataset. Cluster secara umum merupakan wujud himpunan bagian dari suatu himpunan data dan metode clustering dapat diklasifikasikan berdasarkan himpunan bagian yang dihasilkan : apakah fuzzy atau crisp (hard). 


Algoritma K-Means  

K-Means merupakan  salah satu metode pengelompokan data nonhierarki (sekatan) yang berusaha mempartisi data yang ada ke dalam bentuk dua atau lebih kelompok. Metode ini mempatisi data kedalam kelompok sehingga data yang berkarakteristik berbeda dikelompokkan ke dalam kelompok yang lain. Adapun tujuan pengelompokan data ini adalah untuk meminimalkan variasi di dalam suatu kelompok dan memaksimalkan variasi antar kelompok (Eko Prasetyo,2012).
Pengelompokkan data dengan metode Kmeans ini secara umum dilakukan dengan algoritma sebagai berikut :
1. Tentukan jumlah kelompok.
2. Alokasikan data ke dalam kelompok secara acak.
3. Hitung pusat kelompok (sentroid/rata-rata) dari data yang ada di masing-masing kelompok.
4. Alokasikan masing-masing data ke sentroid / rata-rata terdekat.
5. Kembali ke langkah 3, apabila masih ada data yang berpindah kelompok, atau apabila perubahan nilai pada fungsi objektif yang digunakan masih diatas nilai ambang yang ditentukan. 
 
Interpretasi

Berdasarkan dari penelitian yang telah dilaksanakan dan sudah diuraikan dalam penerapan data mining dari data transaksi penjualan buku tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Penerapan data mining dengan teknik clustering dan algoritma k-means yang dilakukan menghasilkan sebuah informasi mengenai kategori dan penerbit buku dimana dari informasi tersebut didapat jumlah buku pelajaran yang paling banyak terjual yaitu buku SD berjumlah 7.0577 dan buku SMA berjumlah 5.5713 . 
2. Dari hasil diatas maka dapat diketahui penerbit buku yang paling banyak diminati pada Toko Buku Gramedia Palembang yaitu buku pelajaran penerbit  Erlangga dan Esis. 
3. Semakin kecil batasan nilai data transaksi penjualan yang ditentukan maka semakin sedikit pula pola/aturan yang dapat dihasilkan dan waktu yang diperlukan lebih sedikit.
4. Perhitungan yang dilakukan secara teoritis dan aplikatif menghasilkan nilai data transaksi penjualan yang ditentukan.
5. Waktu yang diperlukan untuk pemrosesan tergantung pada spesifikasi komputer, jumlah transaksi yang diolah dan jumlah item yang terlibat sehingga perumusan yang tepat untuk perhitungan waktu belum dapat ditentukan.

        
Daftar Pustaka :
http://eprints.binadarma.ac.id/2031/1/Jurnal%2010142018.pdf




1 komentar:

  1. Cara mendapatkan Gratis Hosting
    https://www.000webhost.com/1061135.html

Posting Komentar