Culture Shock
Apakah yang dimaksud dengan Culture Shock? Dalam Bahasa
Indonesia, fenomena ini disebut sebagai gegar budaya. Fenomena yang sering
ditemui para perantau yang tinggal di tempat dengan budaya baru. Semakin
berbeda budayanya, maka akan semakin parah efek yang akan ditimbulkan gegar
budaya ini. Point-point yang berkaitan dengan gegar budaya biasanya mencakup
nilai-nilai yang dianut daerah tersebut, makanan, pakaian, bahasa bahkan iklim
dan cuaca.
Efek yang ditimbulkan oleh gegar budaya bisa bermacam-macam, salah
satunya yaitu tekanan psikologis dan itu bisa memicu penyakit stress. Dan
setiap orang itu pasti pernah mengalami gegar budaya walaupun hanya sekali
dalam seumur hidup mereka. Misalnya ketika mereka kuliah atupun sekolah di luar
daerahnya dan jauh dari keluarga, ketika mendapat tugas di tempat terpencil,
dan sebagainya.
Sebagai contoh Saya juga pernah mengalami culture
shock, yaitu pada saat menjalani PRAKERIN (Praktek Kerja Industri) pada watu di
tingkat SMK sebagai staff Tata usaha di salah satu Universitas di Bogor. Pada
saat pertama masuk ke lingkungan kampus saya merasa canggung karena belum
pernah memasuki dlingkungan kampus sebelumnya. Selain itu juga saya merasa
canggung saat memasuki ruang Tata Usaha yang menjadi tempat praktek kerja saya
selama 3 bulan kedepan. Saat baru masuk saya diarahkan dan dibimbing oleh
pembimbing dan para staff mengenai hal-hal yang harus dikerjakan dan dikenalkan
dengan lingkungan disana, sehingga lama kelamaan saya mulai terbiasa dengan
lingkungan dan budaya kerja disana dan akhirnya saya bisa mengatasi culture
shock yang saya alami sebelumnya.