5
Kondisi yang menjadi budaya di lingkungan sekitar kita :
1. Tidak
disiplin waktu/Ngaret
Tidak
tepat waktu merupakan kebiasaan buruk dan sudah menjadi budaya yang hampir
dimiliki setiap orang Indonesia, entah itu ketika saat bekerja, sekolah,
janjian dengan teman, hampir setiap ada kegiatan pasti orang Indonesia akan
terlambat dalam mengikutinya.
Solusi : Memperbaiki diri
sendiri agar tidak menyepelekan waktu, memasang alarm agar tidak lupa dengan
jadwal kegiatan yang ada, dan juga berangkat lebih awal untuk menghindari
keterlambatan tersebut.
2. Membuang
sampah sembarangan
Budaya membuang sampah sebarangan ini
seakan sudah mengakar. Orang dengan seenaknya membuang sampah secara
sembarangan, seperti di sungai, di laut ataupun di jalanan ketika berkendara. Memang
dampak dari membuang sampah sembarangan itu tidak akan langsung. Tapi
lama-kelamaan dan sedikit demi sedikit dampaknya akanlah sangat terasa. Salah
satu dampak membuang sampah sembarangan adalah banjir.
Solusi
: Di mulai dari diri sendiri dengan membiasakan diri untuk tidak membuang
sampah secara sembarangan, buanglah sampah pada tempat sampah yang ada di
sekitar dan pilahlah sampah sesuai jenisnya. Jika tidak tedapat sampah maka
simpanlah sampah sampai menemui tempat sampah.
3. Tidak
mau antre
Tidak
mau antre, adalah salah satu kebiasaan yang sudah umum dimiliki oleh orang
Indonesia. Entah karena alasan terburu-buru, keperluan penting yang tak bisa
ditunda, atau yang lainnya. Padahal bila dicermati terkadang tidak hanya diri
mereka sendiri saja yang memiliki kepentingan, setiap orang pun memiliki
kepentingan masing-masing yang juga dilakukan. Tidak jarang akibat ketidak
sabaran seseorang/ sekelompok orang yang menerobos antrean karena tidak mau
mengikuti antrean yang sudah ada berakibat pada terjadinya kerusuhan dan malah
membuat antrean semakin tidak teratur. Jadi masing-masing individu harus mampu
belajar menghargai orang lain juga.
Solusi : Membiasakan diri
untuk tertib saat berada dalam antrean, hargai orang lain dengan cara jangan mengambil
posisi antrean orang lain karena bisa memicu terjadinya kekacauan pada antrean
tersebut.
4.
Parkir
liar/ sembarangan
Parkir
sembarangan sudah menjadi kebiasaan bagi sebagian orang, bahkan dikota-kota
besar yang konon masyarakatnya lebih terdidik, kenyataanya tidak menjamin mereka
menjadi tertib dalam mentaati aturan. Masih banyak yang dapat disaksikan mulai dari
sepeda motor sampai mobil parkir di sembarang tempat yang seharusnya tidak
diperbolehkan parkir ditempat tersebut. Hal ini juga disebabkan adanya tukang
parkir yang tidak resmi sehingga masyarakat pun mengira dapat memarkirkan
kendaraanya tersebut, padahal di daerah tersebut dilarang parkir. Akibat dari
kebiasaan di atas adalah terganggunya arus lalu lintas karena sebagian badan
jalan yag terpakai untuk parkir dan mengganggu pemandangan dan kenyamanan warga,
Solusi
: Membangun kesadaran dari diri sendiri dengan tidak memakirkan kendaraan
secara sembarangan di pinggir jalan. Carilah tempat parkir yang tidak
mengganggu pengguna jalan lainnya. Selain itu juga perlu adanya hukuman lebih
tegas bagi orang yang parkir kendaraan secara liar agar menimbulkan efek jera
bagi pelanggar tersebut.
5.
Korupsi
Korupsi
di Indonesia seakan-akan menjadi kebutuhan seperti makanan pokok yang di
konsumsi oleh semua lapisan penyelenggara Negara dan lapisan masyarakat kecil,
korupsi seakan – akan sudah menjadi kebudayaan yang legal dan tidak dilarang
baik dari pandangan agama maupun hukum. Korupsi bisa temui disekeliling kita,
mulai dari hal yang terkecil seperti membeli buah dipasar yang menggunakan
timbangan yang terkadang juga tidak tepat timbanganya, naluri penipu dan mental
korupsi sudah membudaya sampai kelapisan masyarakat kecil.
Solusi
: Untuk masalah ini perlu adanya kesadaran dari diri sendiri untuk tidak melakukan
korupsi, berlaku jujur dan tidak merugikan suatu pihak, serta berkerja keras
untuk mendapatkan suatu hal yang diinginkan, bukan dengan membayar sejumlah
uang unuk dapat cepat mendapatkan yang diinginkan tersebut.
Daftar Pustaka :