twitter


4.3 KELEBIHAN & KEKURANGAN APLIKASI TRANSPORTASI ONLINE


Kelebihan Memakai Ojek Online
·         Sangat Terpercaya
Setiap pengemudi ojek ataupun taksi di sebuah perusahaan ojek online sudah terdaftar. Mereka telah mendaftarkan diri dengan berbagai persyaratan tertentu. Di dalamnya ada data diri yang jelas dan surat kelakuan baik dari kepolisian setempat. Atas dasar ini penumpang akan merasa lebih aman menggunakan pengemudi yang terdaftar di perusahaan transportasi online.
·         Sangat Praktis
Apabila sebelumnya kalian ingin menggunakan jasa ojek, biasanya kalian harus keluar rumah menuju jalan raya untuk mencari kendaraan yang tidak ada penumpang. Kalian harus merasakan panas bahkan hujan tanpa kepastian setiap mau keluah. Namun dengan menggunakan aplikasi maka kalian dapat memesan moda ojek dari rumah atau tempat yang nyaman.
·         Tarifnya Murah Juga Pasti
Tiap jasa ojek online mempunyai cara penghitungan tersendiri untuk tarif jasa yang di jalankan. Mereka memiliki tarif yang lebih murah dari tarif jasa ojek konvensional pada umumnya. Kadang juga ada berbagai promo yang dapat menguntungkan penumpang.

Kekurangan Ojek Online
·         Terkadang Jaringan Bermasalah
Sebab ojek online memakai jaringan internet, maka semua sistem bergantung dengan internet di ponsel. apabila jaringan sedang bermasalah, meskipun kalian melihat ada pengendara jasa ojek online di depan mata tetap tidak bisa kalian pesan.
·         Pengendara Sistem yang Menentukan
Ketika kalian akan memesan ojek atau taksi online, di dalam aplikasi akan terlihat seberapa banyak pengendara online di sekitar kalian. Tapin ketika sudah memesan kalian tidak dapat memilih yang dekat denganmu.
·         Data Pribadi Kalian Beredar
Ketika kalian medaftarkan diri dalam aplikasi jasa ojek online maka kalian diwajibkan mengisi berbagai data diri termasuk nomer ponsel. Sebenernya data ini yang akan digunakan untuk pengendara dapat menghubungi saat kesusahan di jalan. Tapi kalian harus berhati-hati, sebab telah ada beberapa kasus yang menggunakan data ini untuk hal yang tidak diinginkan oleh setiap penumpang.


Referensi :


4.2 INOVASI UTAMA PADA APLIKASI TRANSPORTASI ONLINE

Ojek online Bisnis kreatif dan inovatif yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang paling menonjol saat ini adalah Gojek. Yang merupakan industri baru di Indonesia. Kemampuan melihat peluang usaha dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Indonesia patut diacungi jempol. Gojek adalah pelopor bisnis Ekonomi Kreatif berbasis TIK di Indonesia, dalam waktu singkat perusahaan tersebut mampu menjadi sorotan masyarakat dan pelaku bisnis lainnya, sebagian kalangan pemerintahan pun memujinya dan menganggap itu sebagai ekonomi kreatif. Pro dan kontra di kalangan pelaku bisnis pun muncul, penolakan dan dukungan datang silih berganti, bahkan demo besar-besaran para pengemudi taxi, bis, mikrolet yang merasa terusik dan dirugikan dengan hadirnya Gojek turut mewarnai pro dan kontra kehadiran kedua bisnis kreatif tersebut di Indonesia. Bahkan menteri perhubungan sempat melarang beroperasinya Gojek, namun larangan tersebut mendapat perlawanan dan tantangan dari berbagai pihak, antara lain banyaknya protes dari masyarakat, kalangan akademisi, politikus, netizen, dan tentu saja para pengemudi Gojek itu sendiri merasa keberatan dengan larangan tersebut, melihat besarnya penolakan terhadap larangan operasi Gojek tersebut yang dapat berpotensi menimbulkan gejolak sosial yang mengganggu stabilitas ekonomi dan sosial Presiden turun tangan sehingga akhirnya larangan Menteri Perhubungan tersebut dibatalkan. Fenomena Gojek sebagai bagian dari industri kreatif tersebut yang mendapat sorotan dari berbagai pihak, mulai dari masyarakat umum, kalangan akademisi, profesional, politisi, aparatur pemerintahan telah menjadi berita skala nasional dan internasional. Kehadiran Gojek dengan inovasi dan kreativitas bisnisnya yang membawa manfaat luar biasa bagi banyak pihak khususnya masyarakat pengguna transportasi inilah yang menginspirasi penulis untuk membuat artikel dengan judul “Ekonomi Kreatif Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi ala Gojek”.


Referensi :


4.1 PENGERTIAN SHARED SERVICE DALAM DUNIA BISNIS BESERTA CONTOH
  
Dalam dunia bisnis, yang selama ini sudah banyak dikenal adalah Model Desentralisasi (penyebaran fungsi dan kewenangan pada unit-unit yang ditunjuk) dan Sentralisasi (pemusatan fungsi dan kewenangan pada suatu unit yang ditunjuk). Bahasa sederhananya adalah, Shared Service merupakan konsolidasi fungsi pada suatu unit yang ditunjuk, atau mirip dengan Sentralisasi namun akuntabilitas tetap berada pada unit fungsi yang “menyerahkan” dan responsibilitas berada pada unit Shared Service. Perbedaan mendasar lainnya adalah, pada Shared Service terdapat Service Level Agreement (SLA) dan Operational Level Agreement (OLA). Sehingga kedua hal tersebut menjamin kualitas dan kuantitas delivery dari Shared Service.  Elvia Afkar, Director PwC Consulting Indonesia dalam presentasinya di acara Mini Seminar Shared Service dengan tema “Shared Service: Consolidating Functions, Accelerating Business” yang diselenggarakan oleh Infomedia pada tanggal 8 Maret 2018 di Jakarta, menjelaskan definisi Shared Service sebagai berikut: ·   

- Konsolidasi Resource Organisasi dalam  melaksanakan berbagai aktivitas yang sama dan secara normal tersebar di dalam Organisasi untuk melayani banyak partner internal dengan sasaran umum yaitu kepuasan pelanggan.
- Konsolidasi resource yang berfokus pada peningkatan  efisiensi, efektifitas dan standarisasi proses yang dikelola melalui SLA
- Optimasi proses dan aktivitas pendukung, dalam hal ini biasanya proses back office, tetapi meningkat ke arah fungsi-fungsi yang lebih strategis, misalnya fungsi pengambilan keputusan

Contoh : 

Dalam beberapa tahun terakhir, kecenderungan perusahaan untuk mengembangkan SSC semakin meningkat. Ini terutama dipicu oleh kemajuan teknologi ICT, baik aplikasi, teknologi jaringan, maupun penggunaan berbagai perangkat cerdas.
Kantor pos dan Telkom, misalnya, telah menyelenggarakan SSC untuk pengelolaan fungsi keuangan, akuntansi, SDM, ICT, dan aset. Dulu setiap kantor pos menyelenggarakan fungsi support tersebut masing-masing. Sekarang, fungsi support disentralisasi berdasarkan regional tertentu yang memberikan pelayanan ke banyak cabang kantor pos di beberapa kota.
Dengan model SSC seperti ini, kantor pos pun mendapatkan banyak manfaat. Tidak perlu lagi di setiap kantor pos ada bagian (department) akuntansi, keuangan, pengelolaan SDM, ICT, dan aset. Pengurangan pegawai dapat dilakukan. Realokasi pegawai yang biasa menyelenggarakan aktivitas fungsi support dialihkan ke fungsi bisnis, seperti penerimaan layanan pelanggan di loket, layanan penjemputan barang, pemrosesan, dan pengantaran barang. Kantor pos lebih fokus pada pelayanan pelanggan, sementara pengelolaan fungsi support dilakukan bersama (common activities) dalam unit shared-service center.

Sumber :